Selasa, 17 Januari 2012

PENTINGNYA KEMAMPUAN MENGAJAR BAGI GURU


PENTINGNYA KEMAMPUAN MENGAJAR BAGI GURU
Elemen terpenting dalam sebuah sistem pendidikan adalah guru, karena ia merupakan ujung tombak. Proses belajar siswa sangat dipengaruhi oleh bagaimana siswa memandang performance guru mereka. Kepribadian guru seperti memberi perhatian, hangat dan suportif (memberi semangat) diyakini bisa memberi motivasi yang pada gilirannya meningkatkan prestasi siswa. Empati yang tepat seorang guru kepada siswanya membantu perkembangan prestasi akademik mereka secara signifikan.  Guru juga perlu membangun citra yang positif tentang dirinya jika ingin agar siswanya memberi respon dan bisa diajak kerja sama dalam proses belajar mengajar.[1]
Guru yang secara luas berfungsi sebagai pendidik, merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam proses belajar mengajar. Begitu pentingnya seorang guru, sehingga Imam Syafi'i menggambarkannya dalam sya'irnya -sebagaimana dikutip oleh Ahmad Ludjito-,  yang artinya : "Bangun dan hormatilah guru kalian dengan segala penghormatan, (karena) guru hampir sama dengan utusan Tuhan". [2]
Sebagai faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya guru sering dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi. Oleh sebab itu, guru seyogyanya memiliki perilaku dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan siswanya secara utuh. Untuk melaksanakan tugasnya secara baiksesuai dengan profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai berbagai hal sebagai kompetensi yang dimilikinya.
Dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki kemampuan tersendiri guna mencapai harapan yang dicita-citakan dalam melaksanakan pendidikan pada umumnya dan proses belajar-mengajar pada khususnya. Untuk memiliki kemampuan tersebut guru perlu membina diri secara baik karena fungsi guru itu sendiri adalah membina dan mengembangkan emampuan siswa secara profesional di dalam proses belajar mengajar.[3]
Agar memenuhi harapan pemakai lulusan, guru tentunya perlu memiliki perangkat kemampuan yang dipersiapkan melalui program lembaga pendidikan tenaga kependidikan sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa. Oleh karena itu, profesionalisme guru sebagai tenaga kependidikan perlu ditingkatkan. Dalam pengertian profesionalisme telah tersirat adanya suatu keharusan memiliki kemampuan agar profesi itu berfungsi sebaik-baiknya.
Karena guru adalah sebagai pemegang peranan utama dalam proses belajar-mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dan berperan dalam terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya. Lebih-lebih guru Pendidikan Agama Islam, sebagai mata pelajaran  yang bertujuan untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa  sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan mempertimbangkan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional[4].  Maka guru diharuskan mempunyai kemampuan yang memadai dan cukup untuk menjalankan tugasnya sebagai guru, karena tanpa adanya kemampuan dan keahlian yang cukup untuk menjalankan tugas sebagai guru tujuan pendidikan dan pembelajaran tidak akan tercapai, sebagaimana Hadits Nabi Muhammad SAW. berikut ini :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : "إِذَا وُسِدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتِظِرِ السَّاعَةَ" (رواه البخاري)[5]

Artinya :Diriwayatkan dari Abu Harairoh ra. berkata, Rasulullah SAW. bersabda : "Bila suatu urusan dikerjakkan oleh orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya". (HR. Bukhori).

Berdasarkan hadits di atas jelas bahwa suatu pekerjaan yang ditangani oleh orang yang tidak mempunyai keahlian akan mengalami kegagalan, apalagi pekerjaan sebagai guru Pendidikan Agama Islam yang harus mempunyai keahlian-keahlian tertentu di bidang pengajaran, sekaligus mempunyai kompetensi dan kemampuan pada bidang pelajaran yang diajarkan.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa  kemampuan mengajar guru sangat penting dalam dunia pendidikan.


[1] Jamaluddin, Pembelajaran Yang Efektif,  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2001),  hlm. 36.
[2] Ahmad Ludjito, Pendidikan Agama Sebagai Subsistem dan Implementasinya dalam Pendidikan Nasional, dalam Chabib Thoha & Abdul Mu'ti, PBM-PAI di Sekolah, (Yogyakarta ; Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 25.
[3] Cece Wijaya & A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Mengajar Guru Dalam Proses Belajar-Mengajar, (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 1992), hlm. 2.
[4] Chabib Toha dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 11.
[5] Jalaluddin Abdur Rohman bin Abi Bakar As-Syuyuti, Jami’us Shaghir, Jilid 1, (Bandung : Al-Ma’arif, t.t.)., hlm. 36.
Diposkan oleh ustadzjaswo di 18:56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar