PENTINGNYA KEMAMPUAN MENGAJAR BAGI GURU
Elemen terpenting dalam sebuah sistem pendidikan adalah
guru, karena ia merupakan ujung tombak. Proses belajar siswa sangat dipengaruhi
oleh bagaimana siswa memandang performance guru mereka. Kepribadian guru
seperti memberi perhatian, hangat dan suportif (memberi semangat) diyakini bisa
memberi motivasi yang pada gilirannya meningkatkan prestasi siswa. Empati yang
tepat seorang guru kepada siswanya membantu perkembangan prestasi akademik
mereka secara signifikan. Guru juga
perlu membangun citra yang positif tentang dirinya jika ingin agar siswanya
memberi respon dan bisa diajak kerja sama dalam proses belajar mengajar.[1]
Guru yang secara luas berfungsi sebagai pendidik, merupakan
salah satu faktor yang sangat dominan dalam proses belajar mengajar. Begitu
pentingnya seorang guru, sehingga Imam Syafi'i menggambarkannya dalam sya'irnya
-sebagaimana dikutip oleh Ahmad Ludjito-,
yang artinya : "Bangun dan hormatilah guru kalian dengan segala
penghormatan, (karena) guru hampir sama dengan utusan Tuhan". [2]
Sebagai faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam
pendidikan formal pada umumnya guru sering dijadikan tokoh teladan, bahkan
menjadi tokoh identifikasi. Oleh sebab itu, guru seyogyanya memiliki perilaku
dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan siswanya secara utuh. Untuk
melaksanakan tugasnya secara baiksesuai dengan profesi yang dimilikinya, guru
perlu menguasai berbagai hal sebagai kompetensi yang dimilikinya.
Dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki kemampuan
tersendiri guna mencapai harapan yang dicita-citakan dalam melaksanakan
pendidikan pada umumnya dan proses belajar-mengajar pada khususnya. Untuk
memiliki kemampuan tersebut guru perlu membina diri secara baik karena fungsi
guru itu sendiri adalah membina dan mengembangkan emampuan siswa secara
profesional di dalam proses belajar mengajar.[3]
Agar memenuhi harapan pemakai lulusan, guru tentunya perlu
memiliki perangkat kemampuan yang dipersiapkan melalui program lembaga
pendidikan tenaga kependidikan sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa. Oleh
karena itu, profesionalisme guru sebagai tenaga kependidikan perlu
ditingkatkan. Dalam pengertian profesionalisme telah tersirat adanya suatu
keharusan memiliki kemampuan agar profesi itu berfungsi sebaik-baiknya.
Karena guru adalah sebagai pemegang peranan utama dalam
proses belajar-mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dan berperan dalam terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling
berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan
kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.
Lebih-lebih guru Pendidikan Agama Islam, sebagai mata pelajaran yang bertujuan untuk memperkuat iman dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan
dengan mempertimbangkan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan
kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan
nasional[4]. Maka guru diharuskan
mempunyai kemampuan yang memadai dan cukup untuk menjalankan tugasnya sebagai
guru, karena tanpa adanya kemampuan dan keahlian yang cukup untuk menjalankan
tugas sebagai guru tujuan pendidikan dan pembelajaran tidak akan tercapai,
sebagaimana Hadits Nabi Muhammad SAW. berikut ini :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول
الله صلى الله عليه و سلم : "إِذَا وُسِدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتِظِرِ
السَّاعَةَ" (رواه البخاري)[5]
Artinya :Diriwayatkan dari Abu Harairoh ra. berkata,
Rasulullah SAW. bersabda : "Bila suatu urusan dikerjakkan oleh orang yang
bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya". (HR. Bukhori).
Berdasarkan hadits di atas jelas bahwa suatu pekerjaan yang
ditangani oleh orang yang tidak mempunyai keahlian akan mengalami kegagalan,
apalagi pekerjaan sebagai guru Pendidikan Agama Islam yang harus mempunyai
keahlian-keahlian tertentu di bidang pengajaran, sekaligus mempunyai kompetensi
dan kemampuan pada bidang pelajaran yang diajarkan.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa kemampuan mengajar guru sangat
penting dalam dunia pendidikan.
[1] Jamaluddin, Pembelajaran Yang Efektif, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi
Belajar, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2001), hlm. 36.
[2] Ahmad Ludjito, Pendidikan Agama Sebagai Subsistem dan
Implementasinya dalam Pendidikan Nasional, dalam Chabib Thoha & Abdul
Mu'ti, PBM-PAI di Sekolah, (Yogyakarta ; Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 25.
[3] Cece Wijaya & A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar
Mengajar Guru Dalam Proses Belajar-Mengajar, (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya,
1992), hlm. 2.
[4] Chabib Toha dkk, Metodologi Pengajaran Agama,
(Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 11.
[5] Jalaluddin Abdur Rohman bin Abi Bakar As-Syuyuti,
Jami’us Shaghir, Jilid 1, (Bandung : Al-Ma’arif, t.t.)., hlm. 36.
Diposkan oleh ustadzjaswo di 18:56
Tidak ada komentar:
Posting Komentar